Senin, 13 Desember 2010

Kejahatan Komputer di Internet


Saat ini perkembangan teknologi komputer sedang berkembang pesat di seluruh dunia khususnya Indonesia, salah satu perkembangan yang paling terpopuler yaitu internet. Dengan adanya internet segala aktivitas dapat berjalan dengan cepat dan tepat, selain itu hal ini juga menyebabkan perubahan pola hidup aktivitas manusia. Memang dengan adanya internet seolah-olah kita dapat menembus batas ruang dan waktu. Semua informasi dari suatu Negara ke Negara lain dapat mengalir dengan sangat mudah. Tapi dengan banyaknya manfaat dari internet, tidak memungkinkan beberapa oknum melakukan suatu tindakan yang sangat merugikan dengan bantuan internet ini atau yang lebih dikenal dengan kejahatan komputer.   
Kejahatan Komputer adalah perbuatan melawan hukum yang dilakukan memakai komputer sebagai sarana/alat atau komputer sebagai objek, baik untuk memperoleh keuntungan ataupun tidak, dengan merugikan pihak lain.
Kejahatan komputer dapat dikategorikan sebagai kejahatan “White Colar Crime”, yang dalam beroperasi lebih banyak menggunakan pikiran atau otak. Definisi Cybercrime adalah sesuatu tindakan yang merugikan orang lain atau pihak-pihak tertentu yang dilakukan pada media digital atau dengan bantuan perangkat-perangkat digital.
Kejahatan yang berhubungan erat dengan penggunaan teknologi yang berbasis utama komputer dan jaringan telekomunikasi ini dalam beberapa literatur dan prakteknya dikelompokkan dalam beberapa bentuk, antara lain:
1. Illegal Access / Akses Tanpa Ijin ke Sistem Komputer
Dengan sengaja dan tanpa hak melakukan akses secara tidak sah terhadap seluruh atau sebagian sistem komputer, dengan maksud untuk mendapatkan data komputer atau maksud-maksud tidak baik lainnya, atau berkaitan dengan sistem komputer yang dihubungkan dengan sistem komputer lain. Hacking merupakan salah satu dari jenis kejahatan ini yang sangat sering terjadi.
2. Illegal Contents / Konten Tidak Sah
Merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau informasi ke internet tentang sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau mengganggu ketertiban umum.
3. Data Forgery / Pemalsuan Data
Merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-dokumen penting yang tersimpan sebagai scriptless document melalui internet. Kejahatan ini biasanya ditujukan pada dokumen-dokumen e-commerce dengan membuat seolah-olah terjadi salah ketik yang pada akhirnya akan menguntungkan pelaku.
4. Spionase Cyber / Mata-mata
Merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer (computer network system) pihak sasaran. Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap saingan bisnis yang dokumen ataupun data-data pentingnya tersimpan dalam suatu sistem yang computerized.
5. Data Theft / Mencuri Data
Kegiatan memperoleh data komputer secara tidak sah, baik untuk digunakan sendiri ataupun untuk diberikan kepada orang lain. Identity theft merupakan salah satu dari jenis kejahatan ini yang sering diikuti dengan kejahatan penipuan (fraud). Kejahatan ini juga sering diikuti dengan kejahatan data leakage.
6. Misuse of devices / Menyalahgunakan Peralatan Komputer
Dengan sengaja dan tanpa hak, memproduksi, menjual, berusaha memperoleh untuk digunakan, diimpor, diedarkan atau cara lain untuk kepentingan itu, peralatan, termasuk program komputer, password komputer, kode akses, atau data semacam itu, sehingga seluruh atau sebagian sistem komputer dapat diakses dengan tujuan digunakan untuk melakukan akses tidak sah, intersepsi tidak sah, mengganggu data atau sistem komputer, atau melakukan perbuatan-perbuatan melawan hukum lain.

Berikut ini adalah sejumlah jenis kejahatan via internet :
CARDING
Carding adalah berbelanja menggunakan nomor dan identitas kartu kredit orang lain, yang diperoleh secara ilegal, biasanya dengan mencuri data di internet. Sebutan pelakunya adalah Carder. Sebutan lain untuk kejahatan jenis ini adalah cyberfroud alias penipuan di dunia maya. Menurut riset Clear Commerce Inc, perusahaan teknologi informasi yang berbasis di Texas – AS , Indonesia memiliki carder terbanyak kedua di dunia setelah Ukrania. Sebanyak 20 persen transaksi melalui internet dari Indonesia adalah hasil carding.
Akibatnya, banyak situs belanja online yang memblokir IP atau internet protocol (alamat komputer internet) asal Indonesia. Kalau kita belanja online, formulir pembelian online shop tidak mencantumkan nama negara Indonesia. Artinya konsumen Indonesia tidak diperbolehkan belanja di situs itu.
Menurut pengamatan ICT Watch, lembaga yang mengamati dunia internet di Indonesia, para carder kini beroperasi semakin jauh, dengan melakukan penipuan melalui ruang-ruang chatting di mIRC. Caranya para carder menawarkan barang-barang seolah-olah hasil carding-nya dengan harga murah di channel. Misalnya, laptop dijual seharga Rp 1.000.000. Setelah ada yang berminat, carder meminta pembeli mengirim uang ke rekeningnya. Uang didapat, tapi barang tak pernah dikirimkan.
HACKING
Hacking adalah kegiatan menerobos program komputer milik orang/pihak lain. Hacker adalah orang yang gemar ngoprek komputer, memiliki keahlian membuat dan membaca program tertentu, dan terobsesi mengamati keamanan (security)-nya. Hacker memiliki wajah ganda; ada yang budiman ada yang pencoleng. Hacker Budiman memberi tahu kepada programer yang komputernya diterobos, akan adanya kelemahan-kelemahan pada program yang dibuat, sehingga bisa “bocor”, agar segera diperbaiki. Sedangkan, hacker pencoleng, menerobos program orang lain untuk merusak dan mencuri datanya.

CRACKING
Cracking adalah hacking untuk tujuan jahat. Sebutan untuk cracker adalah hacker bertopi hitam (black hat hacker). Berbeda dengan carder yang hanya mengintip kartu kredit, cracker mengintip simpanan para nasabah di berbagai bank atau pusat data sensitif lainnya untuk keuntungan diri sendiri. Meski sama-sama menerobos keamanan komputer orang lain, hacker lebih fokus pada prosesnya. Sedangkan cracker lebih fokus untuk menikmati hasilnya. Pekan lalu, FBI bekerja sama dengan polisi Belanda dan polisi Australia menangkap seorang cracker remaja yang telah menerobos 50 ribu komputer dan mengintip 1,3 juta rekening berbagai bank di dunia. Dengan aksinya, cracker bernama Owen Thor Walker itu telah meraup uang sebanyak Rp1,8 triliun. Cracker 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA itu tertangkap setelah aktivitas kriminalnya di dunia maya diselidiki sejak 2006.

DEFACING
Defacing adalah kegiatan mengubah halaman situs/website pihak lain, seperti yang terjadi pada situs Menkominfo dan Partai Golkar, BI baru-baru ini dan situs KPU saat pemilu 2004 lalu. Tindakan deface ada yang semata-mata iseng, unjuk kebolehan, pamer kemampuan membuat program, tapi ada juga yang jahat, untuk mencuri data dan dijual kepada pihak lain.

PHISING
Phising adalah kegiatan memancing pemakai komputer di internet (user) agar mau memberikan informasi data diri pemakai (username) dan kata sandinya (password) pada suatu website yang sudah di-deface. Phising biasanya diarahkan kepada pengguna online banking. Isian data pemakai dan password yang vital yang telah dikirim akhirnya akan menjadi milik penjahat tersebut dan digunakan untuk belanja dengan kartu kredit atau uang rekening milik korbannya.

SPAMMING
Spamming adalah pengiriman berita atau iklan lewat surat elektronik (e-mail) yang tak dikehendaki. Spam sering disebut juga sebagai bulk email atau junk e-mail alias “sampah”. Meski demikian, banyak yang terkena dan menjadi korbannya. Yang paling banyak adalah pengiriman e-mail dapat hadiah, lotere, atau orang yang mengaku punya rekening di bank di Afrika atau Timur Tengah, minta bantuan netters untuk mencairkan, dengan janji bagi hasil.
Kemudian korban diminta nomor rekeningnya, dan mengirim uang/dana sebagai pemancing, tentunya dalam mata uang dolar AS, dan belakangan tak ada kabarnya lagi. Seorang rektor universitas swasta di Indonesia pernah diberitakan tertipu hingga Rp1 miliar dalam karena spaming seperti ini.

MALWARE
Malware adalah program komputer yang mencari kelemahan dari suatu software. Umumnya malware diciptakan untuk membobol atau merusak suatu software atau operating system. Malware terdiri dari berbagai macam, yaitu: virus, worm, trojan horse, adware, browser hijacker, dll. Di pasaran alat-alat komputer dan toko perangkat lunak (software) memang telah tersedia antispam dan anti virus, dan anti malware .
Meski demikian, bagi yang tak waspadai selalu ada yang kena. Karena pembuat virus dan malware umumnya terus kreatif dan produktif dalam membuat program untuk mengerjai korban-korbannya.
Faktor-Faktor Penyebab Cybercrime
Beberapa faktor yang menyebabkan kejahatan komputer kian marak dilakukan antara lain adalah:
  • Akses internet yang tidak terbatas.
  • Kelalaian pengguna komputer. Hal ini merupakan salah satu penyebab utama kejahatan komputer.
  • Mudah dilakukan dengan resiko keamanan yang kecil dan tidak diperlukan peralatan yang super modern. Walaupun kejahatan komputer mudah untuk dilakukan tetapi akan sangat sulit untuk melacaknya, sehingga ini mendorong para pelaku kejahatan untuk terus melakukan hal ini.
  • Para pelaku merupakan orang yang pada umumnya cerdas, mempunyai rasa ingin tahu yang besar, dan fanatik akan teknologi komputer. Pengetahuan pelaku kejahatan komputer tentang cara kerja sebuah komputer jauh diatas operator komputer.
  • Sistem keamanan jaringan yang lemah.
  • Kurangnya perhatian masyarakat. Masyarakat dan penegak hukum saat ini masih memberi perhatian yang sangat besar terhadap kejahatan konvesional. Pada kenyataannya para pelaku kejahatan komputer masih terus melakukan aksi kejahatannya
  • Belum adanya undang-undang atau hukum yang mengatur tentang kejahatan komputer.
Selain itu Celah atau lubang (hole) keamanan dapat juga ditemukan sebagai suatu akibat kompleksnya suatu system, dan dapat juga dibuat atau di tembus oleh para criminal atau cracker dengan keahlian yang dimili kinya. Para criminal selain mempunyai keahlian membongkar system keamanan juga dapat memperoleh informasi mengenai kelemahan system operasi dari internet sehingga memudahkan pekerjaan mereka.
National Institute of standard and technology (NIST) adalah sebuah divisi di bagian United States Department of Commerce, mengumpulkan beberapa kategori umum dari bentuk serangan terhadap computer yaitu :
  • Remote Penetration
  • Local Penetration
  • Remote Denial of Service (RDoS)
  • Local Denial of Service
  • Network Scanners
  • Vulnerability Scanners
  • Password Crackers
  • Sniffers
Remote Penetration adalah sebuah program berbasis internet yang berkemampuan untuk masuk mengendalikan suatu computer dengan cara tidak sah.
Local Penetration adalah program-program yang berkemampuan untuk mengakses dengan tidak sah suatu computer ketika programnya tersebut berjalan.
Remote Denial of Service adalah sebuah program yang berjalan pada internet atau sebuah jaringan, dapat men-shutdown suatu computer yang lain atau mematikan suatu layanan-layanan yang disediakan oleh computer tersebut.
Remote Denial of Service (RDoS) adalah jenis serangan terhadap sebuah komputer atau server di dalam jaringan internet dengan cara menghabiskan sumber (resource) yang dimiliki oleh komputer tersebut sampai komputer tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan benar sehingga secara tidak langsung mencegah pengguna lain untuk memperoleh akses layanan dari komputer yang diserang tersebut.
Local Denial of Service adalah program-program yang dapat men-shutdown suatu computer ketika suatu program lain berjalan. Sebuah penyerangan Local Denial of Service juga dapat mengakibatkan terputusnya koneksi sambungn system computer secara fisik.
Network Scanners adalah program-program yang mampu membuat pemetaan dari sebuah jaringan sehingga computer-komputer tersebut mudah diserang dan tersedia untuk di eksploitasi.
Vulnerability Scanners adalah program-program yang menggunakan internet untuk mencari computer-komputer lain yang mudah diserang dan ini adalah merupak tipe-tipe dari bentuk penyerangan.
Password Cracker adalah program-program yang mampu menemukan dengan mudah atau menerka suatu password walaupun file passwordnya telah dienkripsi.
Sniffers adalah program yang dapat digunakan untuk menyadap data dan informasi melalui jaringan computer. Ditangan seorang administrator, program sniffer sangat bermanfaat untuk mencari kesalahan (debugging) dijaringan atau untuk memantau adanya serangan.

Senin, 06 Desember 2010

Kurang Tidur Bikin Badan Tambun

Tidur sama pentingnya dengan pengaturan pola makan dan olahraga untuk mendapatkan bobot tubuh seimbang. Demikian kesimpulan serangkaian studi yang dilakukan para ahli.

Hasil studi yang dilakukan tim dari Universitas Chicago menunjukkan, kurang tidur bisa mengurangi efek dari diet. Ketika orang yang sedang berdiet memiliki tidur yang berkualitas, berat badan yang berkurang dua kali lebih banyak dibanding pelaku diet yang tidurnya kurang.

Reaksi kekurangan tidur ini pada kegemukan juga dilakukan oleh ilmuwan dari Australia mengenai kaitan antara kurang tidur dan pertambahan berat badan.

Sementara itu, para ahli dari Columbia University, New York, yang mengamati kebiasaan tidur 18.000 orang menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari empat jam setiap malam berisiko 73 persen mengalami kegemukan di kemudian hari dibanding orang yang tidur 7-9 jam setiap malam.

Bahkan orang yang rata-rata tidur 6 jam setiap malam punya risiko kegemukan 23 persen. Di lain pihak, orang yang terlalu banyak tidur, sekitar 10 jam setiap malam, memiliki risiko 11 persen menderita kegemukan.

Pertanyaannya, mengapa kurang tidur bikin bobot tubuh melonjak? Para ahli meyakini, kurang tidur bisa mengganggu hormon gherlin dan leptin. Keduanya adalah hormon yang mengatur rasa lapar dan selera makan.